Pemandangan “Estetik” Pasca Kunjungan Pejabat: Karpet Sampah di Bawah Lampu Megah

- Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 01:00 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Trilogis.id_(Tajuk/Opini)– Sungguh pemandangan yang menyentuh jiwa. Setelah kunjungan dan pidato inspiratif dari Bapak Menteri mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan kemajuan bangsa, area yang baru saja digunakan untuk acara meriah tersebut kini terhampar bak permadani putih.

Namun, karpet ini bukanlah beludru mewah, melainkan sampah plastik sekali pakai, sisa makanan, dan botol kemasan yang berserakan dengan anggunnya di atas rumput hijau. Sebuah kontras yang begitu “indah” antara gemerlap roda ferris dan lampu malam dengan kenyataan bahwa kesadaran menjaga kebersihan hanya sebatas wacana di podium.

Ah, tampaknya masyarakat kita memang berlomba-lomba memberikan “tanda mata” terbaik mereka kepada alam.

Ironi Yang Menggugah Selera: Pahlawan Kebersihan Tak Sempat Menyambut

Sementara tumpukan plastik dan kertas itu menunggu giliran untuk diangkut, kabar lain datang dari “pahlawan” yang bertugas membersihkannya.

Para Petugas Kebersihan (atau akrab disapa cleaning service), yang jasanya sangat dibutuhkan untuk menghilangkan “jejak peradaban” yang tertinggal, kini sedang menikmati liburan paksa yang sangat panjang.

Bagaimana tidak, kabar menyebutkan bahwa mereka telah empat bulan lamanya diberi kesempatan untuk berpuasa dari menerima hak mereka: gaji yang seharusnya.

Sungguh mulia sekali perlakuan ini! Pemerintah seolah memberikan hadiah berupa ujian kesabaran tingkat dewa bagi para pekerja garis depan. Alih-alih mendapatkan imbalan yang layak untuk menjaga wajah publik tetap bersih, mereka justru “diajak” berhemat luar biasa—empat bulan tanpa gaji.

Baca Juga :  Pemerintah Boalemo bolehkan masyarakat Shalat Ied di Mesjid

Sepertinya para pengambil kebijakan percaya bahwa pekerjaan suci ini cukup dibayar dengan rasa bangga, sementara perut, sewa rumah, dan biaya sekolah anak hanyalah detail kecil yang tidak penting.

Tentu saja, dengan tumpukan sampah yang menjulang tinggi pasca-kunjungan dan gaji petugas kebersihan yang terbayar lunas dalam janji manis, kita bisa tidur nyenyak.

Negara ini benar-benar sedang menunjukkan prioritasnya dengan sangat jelas dan mengagumkan! Betapa indahnya melihat para petinggi sibuk berurusan dengan citra, sementara orang-orang yang membuat citra itu mungkin saja kesulitan membeli sebungkus nasi. Sebuah ironi yang sempurna.

Berita Terkait

IKA PMII Boalemo Gelar Raker: Dorong Peran Strategis Alumni dalam Pembangunan Daerah
Sekretaris DPRD Boalemo Minta Pegawai Kuasai Tupoksi dan Jaga Komunikasi
Petugas Kebersihan Belum Terima Hak, BKAD “Pesta Pora”, Bupati dan DPRD Kemana?
Sambati Kembali Bernapas: Kolaborasi Warga dan Tokoh Peduli Lingkungan lakukan Pengerukan Saluran Air
“Hablul Minal Alam”, Ketika Alam Bicara Lewat Saluran yang Tersumbat
Sinkron dengan RTRW Provinsi, DPRD Boalemo Pastikan Zonasi Tambang Tak Berubah
Kabar Baik, “ Uji Publik”, Tarif pembayaran Air untuk Rakyat Kecil tidak dinaikkan oleh Perumda Tirta Boalemo
Capai 55 % Menjelang Tutup Tahun, DPRD Boalemo Desak Kontraktor Pacu Pekerjaan Proyek Lambat

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:40 WITA

IKA PMII Boalemo Gelar Raker: Dorong Peran Strategis Alumni dalam Pembangunan Daerah

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:29 WITA

Sekretaris DPRD Boalemo Minta Pegawai Kuasai Tupoksi dan Jaga Komunikasi

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:02 WITA

Sambati Kembali Bernapas: Kolaborasi Warga dan Tokoh Peduli Lingkungan lakukan Pengerukan Saluran Air

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:43 WITA

“Hablul Minal Alam”, Ketika Alam Bicara Lewat Saluran yang Tersumbat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:18 WITA

Sinkron dengan RTRW Provinsi, DPRD Boalemo Pastikan Zonasi Tambang Tak Berubah

Berita Terbaru

Advertorial

Boalemo Masuk Program KaLaJu, Gerindra Minta Langkah Cepat Pemda

Rabu, 22 Okt 2025 - 14:02 WITA