Trilogis.id_(Boalemo) – Gelombang kekecewaan melanda masyarakat nelayan Bajo di Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Di tengah fokus pemerintah daerah pada sektor peternakan, khususnya Program Sapi Kembar, nasib para nelayan justru terasa semakin terpinggirkan.
Ungkapan kekecewaan ini ditujukan langsung kepada para wakil rakyat, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, yang dinilai gagal memberikan solusi konkret terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Seorang perwakilan masyarakat nelayan Bajo dengan nada getir menyampaikan keluh kesahnya. Ia mempertanyakan keberpihakan para wakil rakyat yang terhormat, terutama Komisi II DPRD Kabupaten Boalemo yang dianggap tidak mampu melahirkan solusi untuk para nelayan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kinerja anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Komisi II yang dinilai hanya memberikan janji manis tanpa adanya tindak lanjut yang nyata di lapangan.
“Saya menyampaikan ini terutama kepada wakil rakyat kabupaten Boalemo yang terhormat, dalam hal ini Komisi II DPRD, yang tidak mampu melahirkan suatu solusi untuk nelayan Bajo. Lebih parahnya lagi, anggota DPRD provinsi Gorontalo, dalam hal ini Komisi II, yang enggan memberikan solusi dan hanya janji yang dilontar kepada masyarakat Bajo akan turun langsung ke lapangan, sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” ujarnya dengan nada penuh kekecewaan.
Amarah dan kekecewaan masyarakat nelayan Bajo semakin memuncak karena merasa diabaikan. Mereka muak dengan janji-janji yang terus dilontarkan oleh para wakil rakyat tanpa adanya realisasi yang berarti.
Sementara sektor peternakan mendapatkan perhatian dan program yang inovatif, sektor perikanan yang juga merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat pesisir justru terkesan dianaktirikan.
Kekecewaan ini menjadi sinyal kuat bagi para wakil rakyat untuk segera bertindak dan mendengarkan aspirasi masyarakat nelayan Bajo.
Janji-janji yang pernah diucapkan kini ditagih, dan masyarakat menanti bukti nyata dari para wakil rakyat yang seharusnya menjadi penyambung lidah dan memperjuangkan kepentingan mereka.
Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin gelombang protes yang lebih besar akan kembali terjadi, menyuarakan kekecewaan yang kini sudah mencapai puncaknya.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih akan melakukan konfirmasi kepada lembaga yang dimaksud.











