Trilogis.id (Pemda) – Berharap menjadi solusi untuk bisa memudahkan akses masyarakat, Nyatanya pembangunan jembatan gantung penghubung dua desa di kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo tak bisa digunakan.
Terlihat di lapangan, pekerjaan jembatan gantung yang menjadi akses utama warga tersebut hanya pondasi dan tiang jembatan yang dibangun tanpa dilengkapi kompenen lainnya.
Masyarakat setempat mengaku, bahwa pekerjaan yang terinformasi merupakan Aspirasi dari Anggota DPRD Kabupaten Boalemo itu bertempat didusun Labiya desa Dulupi kecamatan Dulupi hanya dikerjakan 60 hari kalender.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“So lama ini ta berenti pak, so berbulan-bulan cuman bagitu,” Ungkap salah satu warga sekitar lokasi jembatan, pada Kamis (1/6/2023).
Akibat pekerjaan tak sesuai harapan masyarakat itu, hingga saat ini anak-anak SD dan SMP sering tidak masuk sekolah dikala musim penghujan dikarenakan tidak adanya akses jalan alternatif selain menyebrang sungai, belum lagi jika masyarakat yang harus segera mendapatkan pelayanan kesehatan seperti ibu melahirkan.
“lalu ada jembatan pak, cuma waktu banjir, so anyur dibawa banjir. Kalo sekarang, kalo banjir tidak ada yang mo skolah,” ungkap warga setempat.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Boalemo, Husin Akisa, melalui PPTK, Ridawan Nurkamiden, mengungkapkan bahwa anggaran pekerjaan tersebut memang hanya cukup untuk bangun bawah jembatan gantung.
“Pertama dari segi anggaran, memang cuman cukup untuk bangunan bawah. Menunggu untuk anggaran tahap dua ini, ternyata tidak keluar,” Jelasnya.
Ditanya soal perencanaan pekerjaan jembatan yang terkesan dipaksakan itu, Ridwan mengungkapkan bahwa pekerjaan jembatan gantung itu masuk aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boalemo.
“Itu masuk aspirasi. Makanya mau di anggarkan lagi, tapi tahun ini tidak ada,” Tukasnya.