Trilogis.id_(Lingkungan) — Harapan warga Dusun Sambati, Desa Dulupi, Kecamatan Dulupi, akhirnya menemukan jawabannya. Setelah bertahun-tahun menghadapi saluran air yang dangkal dan sering menyebabkan genangan, kini aliran kehidupan di kampung itu mulai mengalir kembali.
Sejumlah tokoh peduli lingkungan bersama pemerintah desa dan warga setempat bergotong royong melakukan pengerukan sedimentasi di beberapa titik yang tersumbat.
Pengerukan ini bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan bentuk nyata kepedulian sosial dan ekologis. Di balik alat sederhana dan lumpur yang diangkat, tersimpan pesan penting: bahwa menjaga keseimbangan alam bisa dimulai dari langkah kecil di sekitar tempat tinggal sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Langkah ini merupakan komitmen awal dari para tokoh masyarakat dan warga yang peduli terhadap lingkungan serta keselamatan bersama. Kami sangat berterima kasih karena kegiatan ini menjadi solusi penting dalam mencegah banjir dan menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit seperti DBD dan malaria,” ujar Kepala Desa Dulupi.
Warga Dusun Sambati pun menyambut baik kegiatan tersebut. Mereka menilai, keterlibatan para tokoh masyarakat menjadi penguat semangat gotong royong yang sempat pudar. Kini, kepedulian terhadap lingkungan kembali tumbuh di tengah masyarakat.
“Kami bersyukur akhirnya saluran air di kampung kami dibersihkan. Mudah-mudahan setelah ini tidak ada lagi genangan yang bikin khawatir,” ungkap salah satu warga dengan nada penuh harap.
Selain memperlancar aliran air, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran baru bahwa menjaga alam adalah bagian dari menjaga diri sendiri. Pemerintah Desa Dulupi berencana menjadikan kegiatan pengerukan ini sebagai program berkelanjutan, melibatkan masyarakat dalam kerja bakti rutin dan penanaman vegetasi di sekitar saluran air.
Kini, air di Dusun Sambati kembali mengalir jernih. Jalan yang dulu tergenang mulai kering, udara terasa lebih segar, dan wajah warga memancarkan rasa lega. Lebih dari sekadar pembersihan saluran, kegiatan ini menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam.
“Kegiatan ini bukan hanya membersihkan lumpur, tetapi juga membersihkan cara pandang kita terhadap lingkungan. Saat kita bergerak bersama, alam pun ikut bernapas lega,” ujar salah satu tokoh peduli lingkungan yang terlibat.
Dari Dusun Sambati, sebuah pesan sederhana namun kuat mengalir: kepedulian tidak harus menunggu bencana. Dengan kolaborasi dan niat baik, langkah kecil seperti pengerukan saluran air dapat menjadi gerakan besar untuk menjaga keseimbangan bumi. Sebuah kisah tentang manusia, alam, dan rasa tanggung jawab yang kini hidup kembali di tepi aliran kecil Desa Dulupi.