Menjadi Perusahaan Pertama di Sulawesi Peraih PROPER EMAS, JOB -PTMS dinilai tak memperhatikan Lingkungan

- Jurnalis

Kamis, 1 April 2021 - 09:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Trilogis.id (Sulteng) – Seperti dilansir dari media dunia-energi.com, Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi ( JOB PMTS) menjadi satu-satunya Perusahaan yang berhasil meraih penghargaan PROPER EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas kontribusi dan prestasinya pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan pada tahun 2020.

Meski demikian, Penghargaan tersebut tidak sesuai kondisi dilapangan yang membuktikan bahwa terjadi pencemaran lingkungan yang dinilai karena aktivitas dari Perusahaan JOB Tomori.

“Saya sangat menyayangkan, kok bisa Perusahaan Pertama di Sulawesi yang meraih penghargaan tertinggi (PROPER EMAS) tentang kontribusi dan prestasinya pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan pada tahun 2020 itu, justru pada kenyataannya tidak memperhatikan lingkungan”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu disampaikan Advokat Muda Razwin Baka kepada media ini,

Baca Juga :  Terobosan IRIS dalam Kemandirian, Ekonomi dan Ketahanan Pangan untuk Masyarakat Bone Bolango

Dirinya juga membeberkan, dari hasil investigasi kami, bahwa ada lahan pertanian milik warga yang tergenang air diduga akibat debit KP 19 Pipeline yang berlebihan.

“Dari hasil investigasi kami, kami mendapatkan ada lahan warga atas nama bapak Raflis Aminnullah Ali yang tergenang air akibat debitnya yang berlebihan dari saluran KP 19 Pipeline,” ujar Razwin.

Raflis Ali pun membenarkan hal itu. Dirinya mengaku mengalami kerugian karena jika hujan turun dan meluap, tanaman pertaniannya pun menjadi rusak.

“Dikala hujan, debit air akan bertambah dan meluap ke lahan pertanian saya, dan beberapa tanaman saya mati alias sudah tidak tumbuh lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Pihak Perusahaan melalui Humasnya belum memberikan komentar terkait persoalan tersebut karena menjadi kewenangan pihak manajemen ditingkat Atas (Pihak Menejer).

“Seperti yg sy sampaikan sebelumnya, memang butuh proses agak lama untk mendapat tanggapan management, krna prosedur komunikasi internal dan eksternal di kita bahwa tidak bisa ada statement yg keluar mengatas namakan perusahaan dari struktur bawahan, hanya management level manager yg bisa berkomentar,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui Via What’sapp sejak tanggal 26 Maret 2021 hingga hari ini 1 April 2021. (Rasya/Tr02)

Berita Terkait

Tuduhan ke Rum Pagau tak Perlu diluruskan. Antara Dinasti Politik dan Balas Budi ?
WAKIL BUPATI BOALEMO LANTIK 9 PENJABAT KEPALA DESA DAN ANGGOTA BPD PAW
Ketika Negara Menghapus Hutang: Harapan Baru untuk Petani dan Nelayan
Dugaan Perselingkuhan dengan oknum Polisi Polres Boalemo. Perempuan merupakan Karyawan Bank di Bawah BUMN ?
Setelah laporkan istrinya yang diduga Selingkuh dengan oknum Polisi Polres Boalemo, DHM digugat Cerai
Jalan Rusak di Dulupi: Potret Ketimpangan Pembangunan di Boalemo
Dugaan Perselingkuhan oknum Polisi dengan istri orang dan Isu Pemerasan: Pelapor DHM Angkat Bicara
Dugaan Perselingkuhan Oknum Polisi di Polres Boalemo dengan istri orang sudah bukan Rahasia?

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 12:26 WITA

Tuduhan ke Rum Pagau tak Perlu diluruskan. Antara Dinasti Politik dan Balas Budi ?

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:44 WITA

WAKIL BUPATI BOALEMO LANTIK 9 PENJABAT KEPALA DESA DAN ANGGOTA BPD PAW

Rabu, 7 Mei 2025 - 12:10 WITA

Ketika Negara Menghapus Hutang: Harapan Baru untuk Petani dan Nelayan

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:28 WITA

Setelah laporkan istrinya yang diduga Selingkuh dengan oknum Polisi Polres Boalemo, DHM digugat Cerai

Jumat, 2 Mei 2025 - 21:55 WITA

Jalan Rusak di Dulupi: Potret Ketimpangan Pembangunan di Boalemo

Berita Terbaru