Trilogis.id (Boalemo) – Frambusia adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi. Penyakit ini memiliki tiga stadium, yaitu stadium 1, 2 dan 3.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo, menargetkan pada tahun 2023 di Boalemo Bebas Frambusia.
“Ditahun 2023 nanti, kami mengupayakan kabupaten Boalemo bebas Frambusia”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Sutriyani Lumula S.ST.,M.Kes.,yamh diwawancarai usai kegiatan Penilaian Sertifikasi Bebas Frambusia oleh Tim Penilaian dari Kementerian Kesehatan, Rabu (23-11-2022) di Hotel Grand Amalia Tilamuta.
Dirinya menerangkan, digorontalo, Frambusia dikenal dengan penyakit kulit (Ambalo). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Treponema Pertune. Dan menurut WHO, penyakit ini masih tinggi di Indonesia.
“Di Gorontalo, pada tahun 1989 tepatnya di Bone Bolango kata Sutri, ditemukan 63 orang positif Frambusia. Di Boalemo sendiri, pada tahun 2007 tidak ditemukan lagi kasus Frambusia atau nol kasus. Di Boalemo sendri ditergetkan untuk tahun 2023 nanti sudah nol kasus atau bebas Frambusia,” terang Sutri.
Lebih jelas dirinya membeberkan, Untuk memperoleh sertifikat Bebas Frambusia, Kabupaten Boalemo telah memenuhi syarat dan telah berproses sejak tahun 2019. Namun karena terkendala Covid-19 pada tahun 2020, maka tahun 2021 dilakukan proses kembali dalam rangka pemenuhan dokumen.