Trilogis.id (Pemda Boalemo) – Bupati Boalemo Ir.Anas Jusuf,M.Si didampingi sekretaris Daerah Dr.Sherman Moridu,S.Pd,MM dan Pimpinan OPD menerima kunjungan Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia bidang pencegahan, Koordinator wilayah IV, bertempat di ruang Vicon Kantor Bupati,Selasa 23/2/2022.
Diketahui, Kunjungan tersebut dalam rangka evaluasi program Monitoring Centre Prevention (MCP) dan Koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi (KORSUPGAH) di Kab.Boalemo.
Dihadapan KPK-RI, Anas Jusuf menyampaikan bahwa sejak dirinya diberikan amanah sebagai PLT. Bupati Boalemo, Monitoring Centre Prevention (MCP) Kabupaten Boalemo nilainya agak dibawah hanya 29,8
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“kami sudah memacu teman-teman inspektorat. Sebenarnya bulan september itu, MCP kita sudah bagus nilainnya, tetapi mungkin kelalaian kami, sehingga ada beberapa faktor yang seharusnya di perbaiki, namun tidak sempat diperbaiki secara maksimal,sehingga nilainya hanya 59,8%. memang dia naik dari 29,8 %. tetapi menurut kami belum memuaskan sebagaimana kami harapkan,” terang Anas
sehingga, Dirinya mengaku sudah menyampaikan kepada inspektur, MCP harus menjadi perhatian.
“Kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan OPD, terutama yang 8 area intervensi. Sebenarnya itikad ataupun komitmen itu sudah ada, namun mungkin sesuatu hal, sehingga kita tidak mencapai maksimal sebagaimana harapan kita semua,”
Menurutnya, apa yang menjadi penyampaian korsupgah bisa memberikan informasi bagaimana upaya-upaya kita dalam rangka pencegahan korupsi, termasuk bagaimana peran-peran Inspektorat, UKPBJ dan peran kita sebagai pimpinan OPD.
Anas menambahkan, untuk benar-benar kita bekerja secara maksimal, untuk menghindari penyimpangan, baik penyimpangan Administrasi, penyimpangan keuangan termasuk pengawasan dari inspektorat. Tetapi ada satu hal yang perlu diketahui oleh pimpinan OPD bahwa kunci dari semua ini adalah perencanaan.
“Empat puluh persen keberhasilan itu,sudah diawali dari perencanaan,kalau perencanaan matang,maka sudah empat puluh persen kita bisa prediksi bahwa pekerjaan itu akan bagus. Namun kalau perencanaan kurang matang,bisa di prediksi, akhir dari pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan harapan kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Wahyudin selaku tim dari KPK RI menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Kabupaten Boalemo. Dimana sejak Pemerintahan Bupati Boalemo Ir.Anas Jusuf,M.Si Monitoring Centre Prevention (MCP) Kabupaten Boalemo sangat meningkat nilainya yaitu 59,8%. sebelumnya hanya 29,8. tentu ini merupakan suatu prestasi bagi pemerintah Boalemo.
“Jadi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama kementerian dalam negeri dan BPKP mengeluarkan data instrumen pencegahan,dimana harapannya dengan sistem-sistem yang ada saat ini, bisa memotret terutama tata kelola pemerintah di masing-masing daerah. Kenapa kami focus kedalam area intervensi, perencanaan penganggaran, pengadaan barang dan jasa, perizinan, Pengawasan internal, manajemen ASN, optimalisasi pajak, terkait optimalisasi akses dan dana desa. Hal tersebut sebenarnya pengalaman Aparat Penegak Hukum dalam penegakan hukum,terutama terkait dengan tindak pidana korupsi di daerah,” terang Wahyudin.