Trilogis.id (Gorontalo) – Dalam merespon isu politik dan demokrasi yang berkembang saat ini, Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Gorontalo, mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Potret Demokrasi Pasca PEMILU dan Kesiapan Menuju PILKADA Serentak 2024”. Bertempat di Warkop Uslap, Kota Gorontalo, pada Minggu, (31/03/2024).
Kegiatan yang diusung sebagai pendidikan politik dan demokrasi tersebut menghadirkan narasumber berkelas seperti Risan Pakaya S.H.I. (Komisioner KPU Provinsi Gorontalo), Idris Usuli S.Pd., S.H., M.A.P. (Ketua BAWASLU Provinsi Gorontalo), Dr. Dikson T. Yasin, S.H.I., M.H.I. (Dosen/Peneliti IAIN Gorontalo), dan K.H. Abdullah Aniq Nawawi, Lc. M.a. (Pengurus LBM PB NU). Kegiatan tersebut juga turut menghadirkan masyarakat sipil sebagai peserta yang terdiri dari unsur masyarakat, mahasiswa, dan cipayung plus.
Melalui pantauan media, fokus pembahasan dari FGD adalah esensi dari demokrasi yang mulai tergerus disebabkan berbagai macam permasalahan, mulai dari hukum, ekonomi dan budaya.
Keempat narasumber menyampaikan gagasan dari sudut pandang mereka masing-masing dengan solusi yang diberikan untuk perbaikan demokrasi Gorontalo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Trilogis.id, Ketua PKC PMII Gorontalo, Firman Latuda., M.AP membeberkan, adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan tersebut yakni sebagai upaya untuk menghidupkan nalar audiens, membedah sisi gelap dan terang demokrasi untuk perbaikan.
“Tujuan kami adalah untuk FGD ini bisa merangsang nalar dari audiens dan membedah demokrasi baik itu sisi gelap maupun terangnya setelah pemilu untuk dasar kita menuju pilkada serentak November 2024 nanti,” Ujar Firman.
Harapan PMII lanjut Firman adalah demokrasi yang diperbincangkan akan mencapai pada taraf demokrasi substansial bukan hanya demokrasi prosedural.
“Harapan PMII adalah demokrasi yang didiskusikan malam ini akan melampaui demokrasi prosedural menuju demokrasi substansial,” Pungkasnya.