Trilogis.id (Boalemo) – Demi memastikan terintegrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama, Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo gelar Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Boalemo, Kamis 30-06-2022.
Dihadapan Pimpinan OPD, Camat, Kades dan Pendamping Desa, Pj. Bupati Boalemo, Dr. Hendriwan membeberkan data terkait Stunting dan status gizi balita yang masih terbilang tinggi.
“Sesuai data survei Riskesdas tahun 2018 Prevalensi Stunting di Kabupaten Boalemo masih pada angka 44,8%. sementara data Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2021 Prevalensi Stunting masih 29,9%,” beber Hendriwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga secara otomatis, berdasarkan data tersebut, Kabupaten Boalemo jas g di atas target nasioanal dengan capaian 24%.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Sutriyani Lumula S.ST.,M.Kes., ditahun 2020, Prevalensi Stunting Kabupaten Boalemo ditahun 2020 14,6% dan ditahun 2021 15,4%.
Lebih jelas, Sutri menyampaikan sebagai langkah untuk menekankannya, di tahun 2023 sudah terdapat 40 desa lokus Stunting yang ada di kabupaten Boalemo dengan 3 indikator penentuan desa lebih lokus.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BAPPPPEDA Kabupaten Boalemo Srijun Dangkua menjelaskan bahwa kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan komitmen, penguatan peran Lintas sektor dalam, melaksanakan intervensi Stunting terintegrasi Antara Pemerintah pusat Provinsi dan Kabupaten, serta menyusun program penanggulangan Stunting.
Terakhir, Pemerintah Daerah berharap, kegitan tersebut bisa menekan angka Stunting hingga terwujudnya Generasi Kabupaten Boalemo yang Sehat dan Cerdas.