Trilogis.id (Boalemo) – Nampaknya, persoalan Pengaktifan Kepala Desa Diloato Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo terpidana Perzinahan akan terus berlanjut.
Dari aksi protes dengan demonstrasi sejumlah masyarakat didepan Kantor Bupati, Aksi Ibu-ibu yang memblokade kantor desa, hingga yang terbaru saat ini adalah reaksi dari masyarakat yang diduga sebagai pendukung Kepala Desa Diloato yang diaktifkan Pemda Boalemo.
Terinformasi, kedua kelompok masyarakat pendukung dan menolak Kepala Desa, Anton Naki yang terpidana Perzinahan itu nyaris bentrok pada Senin, (28/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, masyarakat yang menolak pengaktifan Kades Diloato nyaris baku hantam dengan pendukung Kades Diloato sebab Anton Naki bersama sejumlah aparat desa nekat mendatangi kantor desa hingga mengakibatkan satu orang Polisi terluka.
“Hampir bentrok pak. Ada satu anggota Polsek Paguyaman yang luka terkena pintu kaca kantor desa yang pecah,” Ungkap Rahmat Ismail, salah satu warga Desa Diloato saat di konfirmasi.
Sementara itu, Ketua BPD Diloato, Fitry Malopo, mengungkapkan bahwa masyarakat Diloato masih menduduki kantor desa Diloato sebagai bentuk penolakan terhadap pengaktifan Kades.
“Kondisi sekarang ini, terjadi pertemuan antara warga yang menolak dan pendukung pak. Dan saat ini pak Camat dan Kapolsek sementara melakukan mediasi di kantor desa,” Ungkapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat masih memenuhi kantor Desa Diloato dengan dijaga ketat anggota Kepolisian dan TNI.
Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Daerah terkait persoalan yang mengancam stabilitas daerah itu. Namun jika Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo masih dengan sikapnya, maka bisa dipastikan masyarakat akan menjadi korban.
Sebelumnya, seperti diberitakan sebelumnya, Rahmat mengaku bahwa pihaknya akan terus melakukan aksi protes terhadap Pengaktifan Kepala Desa Diloato, Anton Naki.
“Selama Anton Naki belum diberhentikan, kami akan terus menduduki kantor desa. Kami menolak Anton Naki jadi pemimpin di desa kami. Ini kami sampaikan secara tegas dan atas komitmen masyarakat menolak kades Anton Naki,” Kata Rahmat Ismail kepada media ini, senin (21/8) sore.