Trilogis.id (Boalemo) – Dalam Pemerintahan Desa, Badan Permusyawatan Desa (BPD) menjadi lembaga penting dalam penganggaran hingga melakukan pengawasan kepada mitra kerjanya yaitu Kepala Desa.
Namun berbeda dengan Badan Permusyawatan Desa Bongo IV, BPD yang diharapkan sebagai representatif masyarakat dalam penganggaran dan melakukan pengawasan atas itu malah tidak menunjukkan untuk melaksanakan Tugas dan Fungsi BPD.
Hal itu terbukti saat dikonfirmasi kepada Ketua BPD Bongo IV mengenai pekerjaan Ketahanan Pangan yang menelan anggaran Ratusan Juta bersumber dari Dana Desa Tahun 2022 yang terkesan mangkrak seperti yang diberitakan sebelumnya, malah tak tahu apa-apa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah berkoordinasi dengan ti seki (Sekretaris Desa, red) soal itu. cuma kalu soal Anggaran kami tidak tau pak. nanti saya m lihat ulang di dokumen tapi di kantor Desa pak,” Kata Meri Saiful saat dikonfirmasi Minggu, (25/6).
Tak hanya tidak mengetahui jumlah anggaran, Ketua BPD juga tak pernah melakukan pengawalan saat pekerjaan hingga terinformasi jika pekerjaan tidak melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
Selain itu, Anggota BPD Wisnawati Uty juga mengaku tak tahu banyak soal anggaran yang digunakan dan lamanya waktu pekerjaan yang direncanakan bakal menjadi taman wisata buah dan kolam pemancingan itu.
Bahkan, Menurut Wisna, semua Anggaran yang dicairkan langsung kepada Kepala Desa seperti yanh disampaikan Bendahara Desa kepadanya.
“Saya so bicara dengan ti Bendahara juga soal ini, tapi ti bendahara bilang uang langsung Pati ayah,” terang Wisna saat dihubungi pada Minggu (25/6).
Sementara itu, Camat Paguyaman Irwan S Mantu mengaku sudah mengundang Pemerintah Desa dan sudah membahas persoalan itu.
“Jujur kami tidak mengetahui soal pekerjaan itu. saya sudah koordinasi dengan Sekcam, sementara didalami Pak,” kata Irwan saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (27/6).
Saat disoal mengenai tentang Verifikasi Faktual yang harusnya lakukan pihak Pemerintah Kecamatan, Irwan mangaku bahwa Pekerjaan belum dilaporkan karena belum selesai.