Trilogis.id (Boalemo) – Pemblokiran jalan oleh masyarakat Diloato kepada aktivitas Pabrik Gula Gorontalo, kini menjadi Perhatian khusus Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo.
Pasalnya, dipicu aliran sungai Paguyaman yang terbagi menjadi dua ruas tertutup (menjadi satu_red,) mengakibatkan debit air meningkat dan luapannya merambah ke sungai Ohulingo dan mengancam masyarakat Diloato dan tiga desa tetangganya.
Untuk mengurangi debit air yang mengalir dari sungai Paguyaman ke Sungai Ohulingo, Sebelumnya sudah ada upaya masyarakat sekitar untuk membuka kembali aliran sungai yang sempat tertimbun menjadi dua ruas, namun setelah itu, Pihak perusahaan menimbun kembali untuk akses ke lokasi perkebunan Tebu. Tak terima dengan itu, warga nekat melakukan pemblokiran jalan, hingga perusahaan tidak bisa beraktivitas disekitar kawasan sungai Paguyaman yang melewati desa Diloato.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika diwawancarai, Kepala Desa Diloato, Anton Naki membenarkan adanya pemblokiran oleh masyarakat Diloato. Namun bukan tanpa alasan, itu dilakukan agar Pihak Perusahaan PG mendengarkan keluhan masyarakat yang ingim membuka kembali bekas sungai yang tertutup karena abrasi.
“Masyarakat hanya ingin membuka kembali sungai yang sempat tertutup, yang jika curah hujan meningkat, akan mengancam pemukiman warga. Jika sungai itu dibuka kembali, masyarakat tidak akan melakukan pemblokiran lagi. Lagian yang dilarang adalah melakukan sudetan. Ini kan tidak,’ beber Anton
Bahkan dirinya menyampaikan, jika pemerintah tidak serius dalam mengambil langkah penyelesaian, maka dirinya yakin Diloato bakal hilang dari peta Boalemo karena abrasi Sungai yang semakin hari semakin mendekati wilayah pemukiman warga.
Senada dengan itu, Kepala Desa Bongo Tua,Syamsudin Khali merasa kesal dengan pernyataan Pihak Perusahaan yang diwakili Sumarno, yang terkesan hanya memikirkan keuntungan perusahaan karena dalam beberapa terakhir tidak beraktivitas.
Pria yang mengaku mengetahui keadaan di lokasi itu, juga membeberkan tidak adanya lagi CSR untuk masyarakat ketika panen tiba.
Sementara itu, Tak ingin masalah itu berlarut, Siang tadi, Pemerintah melalui Kantor Kesbangpol dan linmas Kabupaten Boalemo gelar Rapat Forkopimda untuk mencarikan solusi perihal Pemblokiran jalan oleh masyarakat hingga melahirkan kesimpulan
“Karena mengalami pergeseran hingga 140 M ( 2011-2021). disepakati oleh seluruh Forkopimda dan Perseta rapat, Masyarakat bisa membuka kembali sungai yang sudah tertutup. Dan jika sudah dibuka, masyarakat tidak lagi melakukan pemblokiran jalan”.