Trilogis.id_(Boalemo) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boalemo tengah menjadi sorotan publik setelah seorang warga bernama Nanang Syawal melayangkan surat terbuka yang menuntut transparansi dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2025. Surat yang beredar luas ini menyoroti kekecewaan masyarakat terhadap tata kelola anggaran yang dinilai tertutup dan boros.
Dalam suratnya, Nanang Syawal secara tegas mengingatkan bahwa “uang dalam APBD itu uang rakyat” dan meminta DPRD untuk tidak menjadikan dokumen penting tersebut sebagai rahasia. Ia mendesak agar seluruh dokumen APBD Perubahan dipublikasikan agar masyarakat dapat ikut mengawasi.
“Kalau memang jujur, kenapa harus ditutup-tutupi?” tulis Nanang, yang mencerminkan keraguan publik terhadap proses yang berjalan di balik pintu tertutup.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain isu transparansi, Nanang juga menyoroti kebiasaan buruk dalam pengelolaan anggaran. Ia mengecam praktik “anggaran boros” yang sering terjadi, di mana APBD Perubahan justru dijadikan “tambahan ongkos jalan” atau “honor tambahan” bagi aparatur, alih-alih dialokasikan untuk kebutuhan dasar masyarakat.
Surat terbuka ini memaparkan beberapa prioritas yang seharusnya diutamakan oleh para wakil rakyat. Nanang menyebutkan masalah seperti kelangkaan obat di rumah sakit dan puskesmas, jalan desa yang rusak, serta belum meratanya akses air bersih dan listrik.
“Inilah yang seharusnya jadi prioritas, bukan seremonial dan perjalanan dinas,” tegasnya, selasa, 16 September 2025.
Nanang juga mengingatkan peran vital DPRD sebagai lembaga pengawas, bukan sekadar “tukang stempel” yang hanya berfungsi untuk menandatangani rancangan anggaran tanpa pengawasan yang ketat.
Di akhir suratnya, Nanang Syawal menyampaikan pesan menohok, “APBD Perubahan jangan sampai jadi APBD Kepentingan.” Ia menutup surat tersebut dengan harapan agar Boalemo memiliki DPRD yang benar-benar berpihak pada rakyat, bukan sekadar pandai beretorika di ruang sidang.


















