Trilogis.id – Konflik di Papua semenjak pilpres 2019 terus berlanjut. Bahkan sampai sekarang pun konflik tersebut seakan-akan pemerintah tidak bisa menyelesaikan. Negara sebagai organisasi kekuasaan mengandung arti, yang dimana kemudian semua perangkat pemerintahan seperti TNI atau Polri seharusnya bisa meredam konflik tersebut.
Menurut Direktur Indonesia Defense Monitor Ridho Anhar, semenjak perioderirasi Jokowi yang ke dua, terlihat konflik yang berkelanjutan.
“ Tentu saja patut diduga Apakah ada dalang atau aktor sebagai arsitek konflik sosial atau memang sengaja dibuat seperti cipta kondisi permainan elit,“ Ujar Ridho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ridho juga Mengatakan bahwa dibalik peristiwa konflik Papua yang berkelanjutan ada unsur kesengajaan karena dalam hal ini pemerintah tidak serius dalam memberantas organisasi teroris atau KKB di Papua.
“Ini yang paham adalah Jakarta, Siapa yang melatih KKB, siapa yang mendanai KKB, siapa perantara atau penghubung KKB. Bagaimana KKB bisa mendapatkan senjata. Mau pemerintah bicara seperti apapun dan cari alibi seperti apapun tentang Papua, namun tetap bisa dilihat ini seperti permainan elit,“ Tambah Ridho.
Ridho juga mengatakan, KKB atau separatis Papua seperti dijadikan alat bisnis yang berhubungan dengan istana negara. Buktinya adalah TNI dan Polri tidak bisa menumpasnya walau mereka punya pasukan khusus dan saat ini ada koopsus. Kalau istana serius dalam melakukan untuk penyuruan tumpas KKB maka tidak akan lebih dari beberapa hari selesai apalagi menjelang perhelatan forum G20 yang akan berlangsung di Jakarta beberapa bulan lagi tentunya isu papua menjadi sangat menarik untuk dibawa dalam forum yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan negara besar.
“Ini sama saja mencoreng marwah bangsa Indonesia yang sekarang menjadi tuan rumah dalam agenda G20 yang bermanfaat dalam aspek ekonomi.” Tutupnya.