Trilogis.id (Dikes Boalemo) – Menjadi Dinas yang lebih bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo dituntut harus lebih berinovasi dalam menyusun Program guna mencegah dan penularan Penyakit.
Sebut saja terkait penekanan angka stunting, pencegahan gizi buruk hingga wabah virus Covid-19, Dinas Kesehatan menjadi Lokomotif utama dalam menjawab persoalan-persoalan diatas.
meskipun demikian, Tahun 2022 ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Sutriyani Lumula mengaku telah menyusun terobosan seperti DTS di seluruh Desa lokus yang bersama ibu-ibu PKK.
Sebab menurut Kadis yang bergelar Magister Kesehatan ini, Untuk menekan angka masalah kesehatan tersebut tentunya perlu kerja keras dari seluruh stakeholder khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo.
“Jadi apapun itu, harus melibatkan semua pihak. baik tokoh agama, masyarakat khususnya dalam pemberian ASI eksklusif, dan menjadi pencetus utama dalam stunting, jadi saya kira DTS kita ini memang sudah jalan dari, sistem perencanaan, bidan desa, hingga petugas gizi agar dapat terdeteksi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita,” beber Sutriyani
Begitupun dengan capaian vaksinasi. Kadis Sutriyani menargetkan pada tahun 2022 ini untuk realisasi vaksin dosis 2, sementara vaksinasi bagi masyarakat umum hingga anak usia 6-11 Tahun cukup dan tersedia.
“Insya allah di akhir januari kita akan capai 60 persen dosis 2, selain itu kita juga mengejar target vaksin bagi anak usia 6 tahun sampai 11 tahun” Ungkapnya.
Terakhir, Kadis Sutri menyampaikan hingga saat ini dirinya belum menerima keluhan terkait efek negatif dari vaksin itu sendiri.