Trilogis.id (Limboto – Kabupaten Gorontalo) – Salah satu organisasi Kemahasiswaan di Kabupaten Gorontalo, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang lebih familiar dengan sebutan PMII melaksanakan kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke IV di Kabupaten Gorontalo.
Kegiatan tersebut diikuti Oleh sejumlah peserta yang bersumber dari cabang Boalemo, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, yang dilaksanakan di aula gedung PGRI, Kabupaten Gorontalo, selama empat hari berturut-turut mulai Kamis hingga Minggu (18-21 November 2021).
Kepada Trilogis.id, Ketua Panitia Pelaksana, Moh Rezki Hunawa menyampaikan, Berbagai wacana tengah menguji ideologi Pancasila kita, Pancasila yang menjadi ideologi bangsa telah sempurna dan menjadi harga mati sebagai dasar negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya pikir, pemahaman tersebut perlu diedukasi kepada generasi muda, terkhusus lagi kepada kami para mahasiswa sebagai kaum terpelajar. Kader PMII juga harus mampu mewarnai bukan diwarnai,” Ujar kiki.
Pada kesempatan itu juga, Sejumlah alumni PMII seperti Rahmat Gifari B. Tulie yang sekarang menjabat sebagai Ketua Bidang ESDA PB PMII, diminta untuk memberikan motivasi serta materi kepada peserta PKD ke IV.
Pun Alumni lainnya tampak antusias mengawasi jalannya acara, seperti Zulkarnain Ahmad, Sri Yusnita Junus, Moh Reza Tjokra, Yahya Karuana dan lainnya. Kegiatan juga dihadiri oleh tamu undangan seperti, Kakanwil Kementrian Agama Gorontalo, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Gorontalo, Pengurus GP Ansor Kabupaten Gorontalo dan juga IKA-PMII Provinsi Gorontalo yang selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan PMII Kabupaten Gorontalo.
Tak hanya itu, tujuan dari dilaksanakannya PKD ke IV ini yaitu untuk mengingat betapa pentingnya bagi seorang mahasiswa berorganisasi untuk menambah pengalaman dan relasi bagi mereka nantinya. Karena tidak cukup mahasiwa hanya melakukan 3D (datang, duduk dan diam) didalam ruangan kampus serta menjadi kutu buku didalam perkuliahan.
“Kami berharap supaya dapat membentuk mahasiswa yang berkarakter, berpikir kristis, agamis dan nasionalis dan tetap totalitas tanpa batas dalam pengabdian di organisasi. Selain itu, mahasiswa memiliki emban amanah yang sangat berat didalam bersosial yaitu sebagai agen of control dan agen of change untuk kemajuan bangsa dan negara.” Pungkasnya.