Trilogis.id _(Opini Politik) – Pemilihan Kepala Daerah atau biasa disingkat Pilkada memiliki sejarah panjang di Indonesia. Dari masa ke masa, tentu memiliki perubahan yang signifikan. Mulai diangkat oleh Presiden, dipilih oleh DPRD dan dipilih secara langsung oleh rakyat. Tentu, semua berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Di Kabupaten Boalemo itu sendiri, Pilkada adalah momentum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat pada umumnya. Untuk memilih dan menentukan siapa yang akan melanjutkan pemerintahan sebelumnya. Tim dan relawan pun mulai dibentuk untuk memperkuat setiap calon kandidat. Baik di tingkatan desa maupun kecamatan. Para pimpinan-pimpinan partai tentu mempersiapkan koalisi besar dalam menghadapi pilkada nanti. Namun pertanyaannya, Pilkada ini untuk siapa? Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat atau dari Bupati oleh Bupati dan untuk Bupati?.
Menggelitik rasanya ketika hal yang ditanyakan pertama kali adalah berapa kekuatan finansial. Ibaratnya seperti seseorang yang akan menikah ketika ditanyakan soal mahar. Sah-sah saja, akan tetapi sebelum kita menyoal tentang mahar, hal yang paling penting adalah apa dan bagaimana kita membangun. Tentu kita telah mempelajari dan mendalaminya. Begitupun dalam perhelatan Pilkada, perbaikan apa yang akan dilakukan dan bagaimana Boalemo kedepan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti kita ketahui, Dari Tahun ke tahun kasus korupsi di kabupaten Boalemo semakin meningkat. Mulai dari Kasus Penggelapan Dana Desa, Eks Sekretaris Daerah Terpidana Kasus Korupsi Pertanian, Eks Sekretaris BKAD Terpidana Kasus Korupsi KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kab. Boalemo, Eks Sekretaris Lingkungan Hidup terpidana kasus korupsi PJU (Penerangan Jalan Umum) bahkan sampai Eks Bupati Boalemo yang menjadi tersangka Kasus Korupsi JUT (Jalan Usaha Tani). Tentu hal ini menjadi warning untuk kita semua.
Bukan Hanya itu, Dari segi tata ruang kita kalah jauh dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Gorontalo. Contohnya Bianglala yang sudah tidak berfungsi, Infrastruktur jalan yang rusak, Wisata Pantai Ratu Boalemo yang sudah rusak dan masih banyak lagi. Ini sebenarnya menghabiskan anggaran yang cukup banyak dan pendapatannya hanya sedikit. Belum lagi menyoal tentang hak-hak honorer dan ASN, Kesejahteraan para tenaga pendidik, Tenaga Kesehatan, Petani dan Nelayan yang setiap tahun menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Memulai itu mudah. Mengelola dan mempertahankannya yang sulit. Sehingganya dimomentum Pilkada ini, Penulis berharap akan lahir pemimpin yang jujur, adil dan bijaksana yang benar-benar mementingkan kepentingan rakyat. Bukan hanya kepentingan individu atau kelompok tertentu. Juga mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi, seperti memberantas korupsi, Kebijakan yang pro terhadap rakyat, Kesejahteraan yang merata dan niat ikhlas untuk membangun Kabupaten Boalemo menjadi lebih baik lagi.
Penulis: Ishak Dai|Anggota Literasi Tolotahu